PROBLEMATIKA PELAKSANAAN KOORDINASI POLRES DAN KEJAKSAAN DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI JAWA TENGAH

Bagus Kusumo, . (2022) PROBLEMATIKA PELAKSANAAN KOORDINASI POLRES DAN KEJAKSAAN DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI JAWA TENGAH. Thesis thesis, Universitas Pancasakti Tegal.

[img] Text
COVER - Bagus Kusumo.docx
Restricted to Repository staff only

Download (445kB)
[img] Text
BAB I - Bagus Kusumo.docx
Restricted to Repository staff only

Download (74kB)
[img] Text
BAB II - Bagus Kusumo.docx
Restricted to Repository staff only

Download (54kB)
[img] Text
BAB III - Bagus Kusumo.docx
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)

Abstract

Rumusan masalah penelitian ini adalah menganalisa problematika koordinasi Polres dan Kejaksaan dalam penanganan tindak pidana korupsi di Jawa Tengah dan menganalisa hambatan dalam pelaksanaan koordinasi Polres dan Kejaksaan dalam penanganan tindak pidana korupsi di Jawa Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui penelusuran kepustakaan secara konvensional dan online. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena data disajikan dalam secara naratif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa problematika yang terjadi selama ini dalam koordinasi penanganan tindak pidana korupsi antara Polres dan Kejaksaan yaitu terdapatnya tumpang tindih (overlapping) kewenangan dalam melakukan penyidikan tindak pidana korupsi sehingga menyebabkan saling berebut penyidikan antara Polres dan Kejaksaan.Antara Polres dan Kejaksaan tidak terdapat pembagian yang tegas terkait dengan tindak pidana korupsi yang menjadi kewenangan masing-masing. Apabila terdapat dua institusi yang memiliki kewenangan terhadap hal yang sama, akan rawan menimbulkan tumpang tindih perkara dan perebutan kewenangan sehingga mempersulit para pencari keadilan dalam mencapai kepastian hukum. Hambatan dalam pelaksanaan koordinasi Polres dan Kejaksaan dalam penanganan tindak pidana korupsi di Jawa Tengah antara lain yaitu apabila penyidik berasal dari instansi yang sama dengan penuntut umum, maka penyidik tidak pernah dan merasa tidak perlu memberitahukan kepada penuntut umum pada saat dimulainya penyidikan,apabila penyidik dan penuntut umum berada pada satu instansi yang sama atau penyidik memiliki pangkat yang lebih tinggi dari penuntut umum maka apapun bentuk hasil penyidikan, penuntut umum akan segera wajib meneruskan perkara dan tidak mungkin menyatakan bahwa berkas perkara tersebut tidak atau belum lengkap, jaksa penuntut umum membutuhkan waktu yang lama sebelum pengembalian berkas perkara kepada penyidik yang disertai dengan petunjuk,dan jaksa bertindak sebagai saksi pelapor, penyidik dan sebagai penuntut umum.

Item Type: Karya Ilmiah (Thesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana > S2 Ilmu Hukum
Depositing User: Admin Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 12 Oct 2022 03:54
Last Modified: 30 Dec 2022 03:37
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/5498

Actions (login required)

View Item View Item