STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL PADA DIMENSI SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI

Heru, Kurniawan Alamsyah (2023) STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL PADA DIMENSI SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 12 (2). pp. 161-172. ISSN p – ISSN 2089 – 3469; e – ISSN 2540 – 9484

[img] Text
STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL PADA DIMENSI SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI.pdf

Download (2MB)

Abstract

Sektor perikanan tangkap Kota Tegal dihadapkan pada beberapa persoalan antara lain masih rendahnya tingkat pendidikan nelayan, tingginya populasi nelayan sedangkan daerah penangkapan ikan terbatas dari garis pantai sehingga lokasi penangkapannya menjadi padat, kendala permodalan juga sering dihadapi nelayan yaitu sulitnya persyaratan dan prosedur mendapatkan pinjaman, selain itu belum optimalnya pemanfaatan teknologi pendukung sarana usaha perikanan. Masih rendahnya kesadaran masyarakat nelayan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan menjadi kendala dalam pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prospek keberlanjutan dalam pengelolaan perikanan tangkap Kota Tegal pada dimensi sosial budaya dan teknologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner. Data yang dikumpulkan merupakan data parameter sosial budaya dan teknologi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Multi-dimensional Scaling (MDS) pada dimensi sosial ekologi dan teknologi menggunakan software Rapfish. Teknik Rapfish (Rapid Appraissal for Fisheries) merupakan metode analisis kuantitatif untuk mengevaluasi keberlanjutan perikanan tangkap dilokasi penelitian dengan atribut sesuai dengan yang diisyaratkan FAO-Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) 1995. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Kota Tegal pada dimensi sosial-budaya sebesar 52,10% (cukup berkelanjutan), dan dimensi teknologi sebesar 51,21% (cukup berkelanjutan). Faktor pengungkit pada dimensi sosial budaya adalah keberadaan kelompok nelayan dengan nilai RMS 2,191%, sedangkan factor pengungkit pada dimensi teknologi adalah kesediaan menggunakan teknologi dengan nilai RMS 1,27%.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Depositing User: HERU KURNIAWAN ALAMSYAH
Date Deposited: 18 Mar 2023 08:02
Last Modified: 18 Mar 2023 08:02
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/6646

Actions (login required)

View Item View Item