Sutaman, Sutaman and Sri Mulatsih, Mulatsih and Ninik Umi Hartanti,S.Si. M.Si, NNK and suyono, Suyono Kajian Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos Forks) Sistem Intensif dengan Metode Keramba Jaring Tancap (KJT) pada Tambak Terdampak Abrasi Di Desa Randusanga Kulon Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Project Report. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. (Unpublished)
Text
LAPORAN PENELITIAN BANDENG.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kegiatan budidaya ikan bandeng yang dilakukan di perairan tambak terabrasi selain memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat sekitar perairan terabrasi, kegiatan ini juga berfungsi dalam proses remediasi kondisi ekosistem pada perairan tambak terabrasi. Salah satu aspek penting dalam kegiatan budidaya ikan bandeng adalah tersedianya pakan yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Pakan buatan merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan bandeng. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang menyangkut aspek pakan dengan sarana budidaya yang sesuai dengan kondisi perairan tambak yang terabrasi, yaitu budidaya sistem karamba jaring tancap (KJT). Penelitian ini telah direncanakan dan dilaksanakan mulai bulan April 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020. Lokasi penelitian ditempatkan pada tambak terabrasi Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pakan yang dapat memberikan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih glondongan ikan bandeng yang dipelihara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Benih yang digunakan berasal dari pembudidaya benih glondongan ikan bandeng setempat, dengan padat penebaran 25 ekor/m2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pakan komersial yang dicampur dengan probiotik 20 ml/kg pakan (perlakuan A) lebih baik dibandingkan pakan komersial tanpa probiotik (perlakuan A) dan pakan alternatif buatan (perlakuan C). Hali uji ANOVA menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik (SGR). Nilai SGR untuk masing-masing perlakuan berkisar antara 3,99±0,56 % / hari (perlakuan A), 5,04±0,34 % / hari (perlakuan B) dan 3,73 ± 0,21 % / hari (perlakuan C). Hasil uji Tukey menunjukkan perlakuan B lebih baik dibandingkan perlakuan A dan perlakuan C. Tingkat kelangsungan hidup benih glondongan ikan bandeng selama penelitian berkisar antara 78 % sampai dengan 85 %. Parameter kualitas air selama masa pemeliharaan berada pada batas yang layak untuk kehidupan dan pertumbuannya
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Depositing User: | S.Si.,M.Si Ninik Umi Hartanti |
Date Deposited: | 24 Sep 2020 06:35 |
Last Modified: | 17 Jan 2023 06:41 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/2836 |
Actions (login required)
View Item |