KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMICU TINDAK PIDANA LAINNYA

FATAH RAFI ARDIANSYAH, . (2024) KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMICU TINDAK PIDANA LAINNYA. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti.

[img] Text
SKRIPSI COVER - BAB II - Fatah Rafi Ardiansyah.docx
Restricted to Repository staff only

Download (681kB)
[img] Text
SKRIPSI BAB III - BAB IV - Fatah Rafi Ardiansyah.docx
Restricted to Repository staff only

Download (142kB)
[img] Text
SKRIPSI DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN - Fatah Rafi Ardiansyah.docx

Download (352kB)

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan masalah kompleks yang mengerucut mengguncang prinsip dasar hukum dan kemanusiaan. Dalam beberapa kasus, KDRT dapat mengakibatkan korban KDRT melakukan tindak pidana sebagai pembalasan atas ledakan emosi yang dialami korban KDRT. Oleh karena itu pengetahuan mengenai KDRT sebagai pemicu tindak pidana lainnya, merupakan fokus penelitian yang penting karena KDRT bukan hanya masalah internal dari tindakan individu seseorang, tetapi juga problematika yang memiliki akar bercabang serta merupakan implikasi sosial yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang dapat menjadi pemicu terjadinya tindak pidana lainnya; 2) Mengkaji faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi korban kekerasan dalam rumah tangga menjadi pelaku tindak pidana lainnya; 3) Mengkaji upaya hukum yang dapat dilakukan untuk mencegah perubahan kekerasan dalam rumah tangga menjadi tindak pidana lainnya. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penulisan studi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yuridis normatif yang mempergunakan data penelitian sekunder yang diperoleh melalui metode studi pustaka dengan analisis kualitatif. Konklusi penelitian ini menemukan bentuk KDRT pemicu korban menjadi pelaku tindak pidana lainnya adalah 1) kekerasan fisik; 2) perilaku koersif dan; 3) intervensi keliru keuangan. Ketiga kategori tersebut perlu untuk dianalisis unsur mens rea dan actus rea nya serta menganalisis perbuatan korban KDRT apakah tergolong sebagai tindakan pidana atau sekedar tindakan kejahatan. Indikasi penyebab korban KDRT menjadi pelaku tindak pidana lainnya dapat disebabkan faktor internal korban KDRT menderita Battered Woman Syndrome dan Stockholme Syndrome, meyakini pembalasan berdasarkan Lex Talionis, dan keadaan traumatis seperti Philophobia, dan Agoraphobia. Faktor eksternal berasal dari malfungsi penegakan hukum dan stigma kultural yang masih tertinggal. Sedangkan upaya penanggulangan-nya dapat dilakukan melalui upaya pendekatan hukum yang dapat dilakukan dengan mengajukan gugatan perceraian atau melaporkan delik aduan secara pidana kepada kepolisian dan upaya pendekatan sosiologis yang antara lain mencakup : 1) pendidikan dan kesadaran masyarakat; 2) Pendekatan Terpadu; 3) Konseling dan dukungan psikologis; 4) Pendidikan Keluarga; 5) Program Pendidikan Kesehatan Keluarga; 6) Peningkatan regulasi pencegahan; 7) Intervensi terhadap Anak dan; 8) Monitoring dan Evaluasi Program. Kata Kunci : KDRT, Kekerasan, Perempuan, Pembalasan

Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Admin Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 28 Feb 2024 06:31
Last Modified: 28 Feb 2024 06:31
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/8510

Actions (login required)

View Item View Item