PROTOTYPE SMART GARDEN BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DENGAN DAYA INPUT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

ALAMSYAH GITA PRANADI, . (2024) PROTOTYPE SMART GARDEN BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR DENGAN DAYA INPUT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.

	Text COVER-BAB 3 - Alamsyah Gita.docx Download (1MB)
	Text COVER-BAB 3 - Alamsyah Gita.docx Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN - Alamsyah Gita.docx Download (3MB)

Abstract

Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan, karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam membantu melakukan aktivitas manusia. Salah satunya dalam penyiraman tanaman. Penyiraman yang tidak teratur dapat mempengaruhi kegagalan budidaya tanaman cabai karena tanaman cabai memerlukan kandungan air yang cukup, dikarenakan air yang jauh dari lokasi perkebunan dan keterbatasan waktu yang dimiliki petani, hal tersebut membuat petani kesulitan melakukan penyiraman tanaman, serta membuat tanah kekurangan kadar air. Melalui prototype smart garden berbasis arduino mega 2560 menggunakan soil moisture sensor dengan daya input PLTS, akan memudahkan petani dalam melakukan penyiraman tanaman. Metode penelitian SDLC (Software Development Life Cycle) digunakan untuk proses pembuatan dan perubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem rekayasa perangkat lunak. Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian sistem ini menggunakan soil moisture sensor, sensor dht22 dan sensor water flow. Daya yang dibutuhkan saat sistem bekerja yaitu sebesar 30,4 W dan baterai dapat menyediakan 97,7 Wh. Alat ini dapat bekerja secara terus menerus selama 154 menit jika tanpa adanya pengisian daya. Hasil dari sensor kelembaban tanah yang di dapat adalah kurang dari 35% (kering), sedangkan diatas 45% (basah). Sistem melakukan penyiraman otomatis saat sensor kelembaban tanah menunjukkan 35% dan berhenti melakukan penyiraman ketika nilai kelembaban tanah mencapai 45%. Dan setelah diimplementasikan serta dilakukan pengujian sistem tidak ditemukan adanya bug maupun kesalahan pada sistem, dengan demikian maka sistem telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan rancangan. Kata Kunci: Kelembaban Tanah, Penyiraman Tanaman, Smart Garden.

Item Type:	Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects:	T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions:	Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Teknik Mesin
Depositing User:	Admin Perpustakaan Pusat
Date Deposited:	30 Jul 2024 07:34
Last Modified:	30 Jul 2024 07:34
URI:	http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/8892

Actions (login required)

View Item