KHALAFI, MUZAYYIN (2019) PERANCANGAN PEMBUATAN PENGAWET ALAMI TAHU PUTIH MELALUI PROSES DESTILASI DAUN NANAS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN FAKTORIAL DESAIN 23 DI DESA BELIK KAB. PEMALANG. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.
Text
Skripsi Muzayyin Khalafi.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Muzayyin Khalafi ,(2019),” Perancangan Pembuatan Pengawet Alami Tahu Putih Melalui Proses Destilasi Daun Nanas Menggunakan Metode Eksperimen Faktorial Desain 2^3 Di Desa Belik Kab. Pemalang”, Laporan Proyek akhir Jenjang Strata Satu Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal 2019. Kemajuan teknologi menghasilkan penemuan baru di bidang pangan terutama sebagai pengganti formalin dengan penggunaan pengawet dari bahan alami. Salah satu contoh bahan pengawet alami yang memberikan efek antimikroba yang kuat dan dapat digunakan pada bahan pangan karena sifatnya yang tidak beracun dan aman bagi tubuh manusia. Di pasaran salah satu yang di edarkan adalah tahu putih. Di suhu ruang daya penyimpanan tahu rata-rata 1-2 hari. Upaya pengawetan tahu dengan cara pengukusan dan penyimpanan dalam almari pendingin hanya mampu mengawetkan tahu selama 1 hari.. Penelitian Percobaan disusun dalam bentuk faktorial 2^3 adalah dari hasil perhitungan pembuatan pengawet alami untuk tahu putih ada 2 faktor yang memiliki pengaruh terhadap kadar protein, yaitu dari jenis bahan baku jahe, kunyit, kayu manis dan dosis ekstrak daun nanas (pengawet alami). Pada eksperimen bahwa pengawet alami untuk tahu putih mengetahui dengan jenis bahan baku dan dosis ekstrak daun nanas (pengawet alami) tertentu dapat pula memaksimalkan kadar protein dikendalikan dalam 3 level. Hasil Uji keseragaman rata-rata jenis bahan baku dan kadar protein, tiap jenis dosis ekstrak daun nanas (pengwet alami). Plot interaksi jenis bahan baku jahe, kunyit, kayu manis dan dosis ekstrak daun nanas(pengawet alami) 100 ml, 150 ml, 200 ml. Output jenis bahan baku 50 gram dan dosis ekstrak 100 ml nilai Mean level kualitas rendah rata-rata -0,313 kadar protein terdapat penurunan sebesar -4,36 %. Output jenis bahan baku 75 gram dan dosis esktrak 200 ml Mean level kualitas sedang rata-rata 0,713 kadar protein terdapat kenaikan sebesar 9,93 %. Output jenis bahan baku 20 gram dan dosis esktrak 200 ml Mean level kualitas tinggi rata-rata 0,873 kadar protein terdapat kenaikan sebesar 12,15 %. Kesimpulanya tingkat kadar protein kualitas terbaik adalah jenis bahan baku 20 gram dan dosis ekstrak daun nanas 200 ml. Kata Kunci : Jenis bahan baku, Dosis ekstrak Daun Nanas, Faktorial 23, Kadar Protein
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 30 Jan 2020 01:50 |
Last Modified: | 04 Feb 2022 06:40 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/503 |
Actions (login required)
View Item |