HERVALINDA, ERFIANA (2025) KEDUDUKAN ANAK ANGKAT ATAS HARTA ORANG TUA ANGKAT MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM ( STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 2472/PDT.G/2017/PA.CKR ). Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.
![]() |
Text
cover sampai bab 2 - Erfiana Hervalinda.docx Download (1MB) |
![]() |
Text
bab 3-4 - Erfiana Hervalinda.docx Restricted to Repository staff only Download (61kB) |
![]() |
Text
dafpus-lmprn - Erfiana Hervalinda.pdf Download (3MB) |
Abstract
Pernikahan dalam Islam menjadi pondasi sakral keluarga yang mengatur hubungan antar individu. Keinginan memiliki anak sering mendorong pasangan melakukan adopsi atau pengangkatan anak, meskipun praktik ini memunculkan kompleksitas hukum. Status anak angkat dan hak warisnya kerap disalahpahami, sehingga menimbulkan konflik di masyarakat. Kedudukan anak angkat dalam hukum waris Islam, khususnya terkait hak atas harta orang tua angkat, menjadi isu yang membutuhkan kajian mendalam. Penelitian ini berfokus pada analisis regulasi yang diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) serta kajian terhadap putusan pengadilan terkait. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kedudukan anak angkat dalam hukum waris Islam, khususnya terkait hak waris dari orang tua angkat; (2) mengevaluasi praktik pengangkatan anak dalam konteks Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Putusan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 2472/Pdt.G/2017/Pa.Ckr. Jenis Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif untuk menganalisis kedudukan anak angkat dalam hukum waris Islam. Pendekatan yang digunakan meliputi perundang-undangan untuk mengkaji KHI, kasus melalui Putusan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 2472/Pdt.G/2017/Pa.Ckr, dan konseptual untuk memahami konsep seperti hak waris dan wasiat wajibah. Data dikumpulkan melalui studi pustaka yang mencakup sumber hukum primer, sekunder, dan tersier, serta analisis dokumen hukum. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan deskripsi, interpretasi, dan evaluasi untuk menggambarkan aturan dan praktik hukum serta penerapan norma dalam kasus konkret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan anak angkat dalam hukum waris Islam bersifat kompleks dan sering menjadi perdebatan. Anak angkat tidak memiliki hak waris otomatis dari orang tua angkat, tetapi dapat menerima wasiat wajibah hingga sepertiga dari harta peninggalan. Studi kasus Putusan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 2472/Pdt.G/2017/Pa.Ckr menekankan pentingnya pemenuhan syarat formil dalam pengajuan gugatan, serta menunjukkan bahwa ketidakjelasan status hukum dapat menyebabkan gugatan ditolak. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya sosialisasi dan pemahaman yang lebih baik mengenai hak anak angkat dalam hukum Islam, serta proses yang tepat dalam pengangkatan dan pewarisan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal. Kata Kunci: Anak angkat, hukum waris Islam, Kompilasi Hukum Islam (KHI), wasiat wajibah.
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | editor repository ups tegal |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 00:46 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 00:46 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/10454 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |