MA’MUROH, LUTFI YATUL (2025) OPTIMALISASI RESTITUSI TERHADAP KORBAN KEKERASAN SEKSUAL MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2022. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.
![]() |
Text
Skripsi cover, bab 1 dan 2 - Lutfi Yatul.docx Download (1MB) |
![]() |
Text
skripsi bab 3 dan 4 - Lutfi Yatul.docx Restricted to Repository staff only Download (102kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA skripsi - Lutfi Yatul.docx Download (14kB) |
Abstract
Penelitian ini Bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan hak hak korban kekerasan seksual dalam Undang Undang No 12 Tahun 2022. (2) Untuk mengkaji prosedur hukum terhadap pemberian restitusi bagi korban kekerasan seksual. Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan ialah penelitian yang menggunakan cara untuk mendapatkan data informasi dengan menempatkan fasilitas yang ada di perpustakaan, seperti buku, majalah, dokumen. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian ini agar sumber data yang yang di dapat melalui penelusuran dokumen. Hasil penelitian ini Undang Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau yang biasa disebut (UUTPKS) Undang Undang ini menjelaskan pengertian korban yaitu pada pasal 1 ayat (4) yang berbunyi korban adalah orang yang mengalami penderitaan fisik, mental, kerugian ekonomi dan/atau kerugian sosial yang diakibatkan Tinak Pidana Kekerasan Seksual. Dalam Undang Undang sudah dijelaskan bahwa kekerasan seksual menimbulkan penderitaan fisik yaitu sakit pada alat vitalnya, bisa menyebabkan kehamilan, merusak reproduksinya karena koraban dipaksa melakukan aktivitas seksual, mengalami penyakit menular seksual (PMS), otak tidak bisa berfungsi secara maksimal, jika korban kekerasan seksual itu terjadi pada anak anak maka akan mengalami keterlambatan pertumbuhan pada otaknya, bisa menyebabkan meninggal. Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan/ atau perbuatan lainnya terhadap tubuh, hasrat seksual seseorang, dan/ atau fungsi reproduksi, secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa dan/ atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan/ atau politik. Kata Kunci: Restitusi,Korban,Kekerasan Seksual
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | editor repository ups tegal |
Date Deposited: | 18 Jun 2025 01:35 |
Last Modified: | 18 Jun 2025 01:35 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/10679 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |