KEBIJAKAN PENERAPAN ASIMILASI BAGI NARAPIDANA DILAPAS TEGAL PADA MASAPANDEMI COVID-19

ANDI MUHTASYAM, . (2022) KEBIJAKAN PENERAPAN ASIMILASI BAGI NARAPIDANA DILAPAS TEGAL PADA MASAPANDEMI COVID-19. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.

[img] Text
SKRIPSI FULL-ANDI-Muhtaysm - Andi MUh.pdf

Download (1MB)

Abstract

Muhtasyam, Andi, Kebijakan Penerapan Asimilasi Bagi Narapidana di Lapas Tegal Pada Masa Pandemi Covid-19, Skripsi : Tegal, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pancasakti Tegal. 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1)Untuk mengetahui kebijakan penerapan pemberian Asimilasi di Lapas Kota Tegal di masa Pandemi Covid-19, (2) Untuk menganalisis dampak penerapan kebijakan Asimilasi di Lapas Kota Tegal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Normatif-empiris. Pendekatan Normatif-empiris adalah suatu pendekatan penelitianyang mengenai implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat.Dalam melakukan penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan Normatif-empiris dengan melihat undang-undang yang ada serta mengambil objek kajian terhadap segi-segi hukum tertentu yang memiliki nilai Normatif-empiris, untuk menjawab pertanyaan yang terlebih dahulu telah disusun secara runtut, dengan jalan meneliti data lapangan melalui observasi. Hasil penelitian, (1) Penerapan kebijakan Asimilasi telah diatur dengan Undang-undang nomor 12 tahun 1995 dengan selanjutnya diatur melalui permenkumham nomor 24 tahun 2021 tentang syarat dan tata cara pemberian asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat bagi narapidana dan anak dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19. Untuk Lapas Kota Tegal sendiri sudah sesuai dengan aturan tersebut, yang terpenting masyarakat Indonesia hanya bisa berharap dan meminta kepada pemerintah dalam kebijakan pemberian asimilasi kepada narapidana bisa lebih mengedepankan prinsip keadilan.(2) Dampak penerapan kebijakan Asimilasi menumbuhkan kekhawatiran terjadinya Fenomena residivisme dalam masa COVID-19 karena perilaku kriminal tidak semata-mata terjadi karena pelaku mengabaikan hukum yang melindungi kepentingan orang lain. Fakta bahwa mereka mengulangi tindak pidana bukan semata-mata karena mereka ‘abai terhadap hukum, tetapi mereka mengambil risiko bertindak “melawan hukum” karena alasan yang menurut mereka layak dipertaruhkan (misal: bertahan hidup). Oleh sebab itu, meninjau kebijakan asimilasi dari fenonema residivisme semata tidak mengakomodasi realitas sosial yang begitu kompleks saat ini. Setiap narapidana sepatutnya mendapatkan program-program yang memampukan mereka untuk dapat kembali ke masyarakat dan berkontribusi terhadap pembangunan, atau singkatnya menghadapi reintegrasi sosial.Dampak positif dengan adanya asimilasi bagi narapidana tentu saja menjadikan narapidana senang karena mereka mendapatkan waktu yang lebih awal keluar lapas dari waktu yang sudah ditentukan. Kata kunci : asimilasi, covid 19, narapidana

Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Admin Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 14 Mar 2022 03:06
Last Modified: 14 Mar 2022 03:06
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/4622

Actions (login required)

View Item View Item