HAK PEREMPUAN DALAM IKATAN NIKAH MENURUT ADAT PATAH PENA DI KEPULAUAN TANIMBAR PROVINSI MAULUKU

ALAMI, ROSNIKA PUTRI (2022) HAK PEREMPUAN DALAM IKATAN NIKAH MENURUT ADAT PATAH PENA DI KEPULAUAN TANIMBAR PROVINSI MAULUKU. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.

[img] Text
COVER-DAFTAR ISI - rosnika putri.doc

Download (286kB)
[img] Text
BAB I - rosnika putri.doc

Download (102kB)
[img] Text
BAB II - rosnika putri.doc

Download (117kB)
[img] Text
BAB III - rosnika putri.doc
Restricted to Repository staff only

Download (84kB)
[img] Text
BAB IV - rosnika putri.doc
Restricted to Repository staff only

Download (56kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA - rosnika putri.doc

Download (75kB)

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju kedewasaan, yang melibatkan banyak perubahan mulai dari aspek fisik, kognitif dan psikososial yang saling berkaitan. Budaya yang ada pada masyarakat Tanimbar sudah turun temurun sejak zaman dahulu hingga sekarang, begitu juga dengan tradisi yang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadi suatu kepercayaan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan suatu kepercayaan yang sulit untuk dihilangkan. Saat ini masih banyak tradisi yang terus dipertahankan dari nenek moyang hingga anak cucu dalam suatu masyarakat seperti masyarakat Tanimbar yang masih melestarikan tradisi yang disebut Patah Pena. Patah Pena merupakan peraturan adat, pembayaran harta kekayaan dalam perkawinan yang berlaku bagi masyarakat Tanimbar, yang masih melestarikannya. Tradisi "Patah Pena" berlaku untuk semua orang, Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengkaji hak perempuan dalam ikatan nikah menurut adat patah pena di kepulauan tanimbar. (2) Untuk mengkaji akibat hukum dari hak perempuan dalam ikatan nikah menurut adat patah pena di kepulauan tanimbar. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif. Teknik pengumpulan datanya melalui penelusuran kepustakaan secara konvensionaldan online serta dianalisa dengan analisis data kualitatif karena data akan disajikan dalam secara naratif-deskriptif, bukan dalam bentuk angka atau numerik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hak perempuan yang di miliki dalam pernikahan patah pena sama halnya dengan yang ada dalam undang-undang pernikahan, hanya saja pihak perempuan harus putus sekolah karena adanya sangsi adat, serta akibat hukum yang ditimbulkan dari pernikahan adat patah pena yaitu sangsi adat terhadap piahak laki-laki berupa pembayaran yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak dan telah melanggar undang-undang perkawinan karena telah melakukan pernikahan di bawah umur. Kata kunci : Hak Perempuan, Perkawinan, Patah Pena.

Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Fakultas Hukum
Date Deposited: 08 Sep 2022 07:45
Last Modified: 08 Sep 2022 07:45
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/5182

Actions (login required)

View Item View Item