PENGEMBANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG GUNA MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL DENGAN METODE MANUAL TASK RISK ASSESMENT (MANTRA)

PARYADI, SUBUR (2023) PENGEMBANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG GUNA MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL DENGAN METODE MANUAL TASK RISK ASSESMENT (MANTRA). Skripsi thesis, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Industri.

[img] Text
COVER - BAB III - subur paryadi.docx

Download (5MB)
[img] Text
BAB IV-BAB V - subur paryadi (1).docx
Restricted to Repository staff only

Download (500kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.docx

Download (1MB)

Abstract

Subur Paryadi, 2023 “Pengembangan Alat penanam Benih jagung guna mengurangi keluhan muskuloskeletal” Penelitian ini dilakukan pada perkebunan yang bergerak pada kategori bidang tanam yaitu jagung, yang berada di Desa Semedo, Kabupaten Tegal. Permasalahan yang sering muncul adalah ketika pekerja menggunakan alat manual menimbulkan keluhan otot hal tersebut terdapat pada analisa Manual Task Risk Assesment yaitu keluhan pada kiri lengan bawah, pergelangan tangan kanan dan kiri, leher, punggung, dan paha serta waktu penanaman yang lama Perancangan alat tanam benih jagung maka dilakukan perhitungan antropometri dimensi tubuh, Atribut alat bantu pemotong dengan metode Manual Task Risk Assesment (ManTRA) difokuskan pada 5 tingkat kepentingan responden yaitu alat bantu sesuai ukuran, alat bantu berbahan aman, ,alat bantu mempercepat proses penanaman, Berdasarkan bobot absolut untuk tingkat kepentingan yang diungkapkan oleh responden, prioritas dalam perancangan alat bantu penanaman dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, alat bantu harus mampu mempercepat proses penanaman dengan nilai kepentingan absolut sebesar 3,58. Kedua, penggunaan material yang tidak berbahaya memiliki tingkat kepentingan absolut sebesar 4,78. Ketiga, alat bantu penanaman yang mampu mengurangi risiko cidera juga memiliki tingkat kepentingan absolut yang sama, yaitu 4,78. Proses perancangan alat bantu penanaman jagung dilakukan melalui penerapan metode Manual Task Risk Assessment (ManTRA) dan penggunaan data antropometri, dengan dimensi tubuh yang dianalisis adalah Tinggi Lutut Berdiri (TLB) dan Diameter Genggaman Tangan (DGT). Penggunaan persentil dalam analisis dimensi tubuh melibatkan nilai P-95, di mana untuk dimensi TLB, tinggi alat penanam jagung yang disarankan adalah 58,88 cm, sementara untuk dimensi DGT, diameter pegangan pada alat pemotong adalah 5,21. Hasil penilaian akhir Manual Task Risk Assessment menunjukkan bahwa skor setelah implementasi alat bantu penanaman adalah 14, sedangkan sebelum penggunaan alat bantu adalah 19. Karena skor 14 lebih rendah dari nilai ambang batas 15, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penanaman jagung dengan menggunakan alat bantu tidak memiliki risiko yang berbahaya secara signifikan. Kata Kunci : Alat penanam benih jagung, Manual Task Risk Assesment Anthropometri

Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Teknik Industri
Depositing User: admin repository upstegal
Date Deposited: 13 Sep 2023 04:15
Last Modified: 13 Sep 2023 04:15
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/7444

Actions (login required)

View Item View Item