Mohammad Ragil Prasetyo, . (2023) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN YANG TERCEMAR ZAT ETILEN GLIKOL DAN DIETILEN GLIKOL. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.
Text
bab 1-2 ragil - Mohammad Ragil Prasetyo.docx Restricted to Repository staff only Download (534kB) |
|
Text
BAB 3-4 ragil - Mohammad Ragil Prasetyo.docx Restricted to Repository staff only Download (36kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA ragil - Mohammad Ragil Prasetyo.docx Download (17kB) |
Abstract
Belakangan ini gencar sekali balita terjangkit virus influenza, diperparah dengan temuan dari BPOM tentang obat yang tercemar oleh kandunagn zat etilen glikol, sehingga menjadi perhatian dari badan pengawas obat dan makanan, mengapa obat yang seharusnya aman dan sudah berlabel BPOM tetapi nyatanya mengandung zat etilen glikol. Dimana zat tersebut adalah zat pelarut obat, yang ditemukan badan POM terkandung dalam komposisi obat yang tidak sesuai takaran atau batas yang ditentukan. Penyakit gangguan ginjal akut, penyebabnya diduga karena mengonsumsi obat sirup yang di dalamnya mengandung etilen glikol. Penelitian ini bertujuan : 1. Perlindungan hukum bagi konsumen yang terjangkit gagal ginjal akut akibat obat yag tercemar etilen glikol, 2. Peran BPOM dalam mengawasi obat yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti etilen glikol. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research), pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif. dan teknik pengumpulan datanya melalui studi kepustakaan atau library research yang di analisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Yang Terjangkit Gagal Ginjal Akut Akibat Obat Yag Tercemar Etilen Glikol maka komsumen dapat menindak terhadap obat yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol merupakan tanggung jawab dari pelaku usaha bisa dalam pertanggung jawaban privat maupun publik. Sedangkan dalam pertanggung jawaban publik, atas pelaku usaha yang tidak menerapkan stnadarisasi produk dengan benar dengan cara memproduksi etilen glikol dan dietilen glikol maka negara dapat menindak pelaku usaha ini dalam hal terdapat korban yang berakibat fatal pada kehidupan korban misalnya saja cacat maupun kematian. Pasal 196 Setiap orang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Konsumen, Etilen Glikol, Dietilen Glikol
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 21 Sep 2023 04:29 |
Last Modified: | 21 Sep 2023 04:29 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/7586 |
Actions (login required)
View Item |