ADE PUTRI KRISTANTI, . (2023) KONSTRUKSI PERLAWANAN PEREMPUAN PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DALAM FILM PENYALIN CAHAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL.
Text
Ade Putri Kristanti_Cover-BAB 4_Konstruksi Perlawanan Perempuan Penyintas Kekerasan Seksual Dalam Film - ade putri kristanti.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Ade Putri Kristanti_BAB 5-7_Konstruksi Perlawanan Perempuan Penyintas Kekerasan Seksual (1) - ade putri kristanti.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
Daftar pustaka dan lampiran_Ade Putri Kristanti - ade putri kristanti.pdf Download (565kB) |
Abstract
ADE PUTRI KRISTANTI. 2217500034. 2023. KONTRUKSI PERLAWANAN PEREMPUAN PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DALAM FILM PENYALIN CAHAYA. SKRIPSI. Pembimbing I : Ike Desi Florina, M.I.Kom. Pembimbing II Diryo Suparto, S.Sos, M.Si. Progam Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Pancasakti Tegal. Film sering dilihat hanya sebagai hiburan, padahal sebagai media komunikasi massa, mereka memiliki hal lebih dari sekedar tontonan. Film dapat merepresentasikan dan mengkonstruksi realitas sosial yang terjadi dimasyarakat. Perfilman di Indonesia tidak lepas dari kontruksi kekerasan seksual dalam cerita yang diproduksinya. Kekerasan seksual pada mulanya lebih banyak digunakan sebagai pemanis film dengan mempertontonkan tubuh perempuan. Perempuan dalam film masih digambarkan sebagai objek yang lemah dan kalah. Di tahun 2021, Film Penyalin Cahaya hadir sebagai perempuan penyintas kekerasan seksual yang berbeda. Penelitian mencoba melihat dobrakan konstruksi perlawanan seorang perempuan penyintas kekerasan seksual yang ditampilkan dalam film Penyalin Cahaya dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Film akan dibedah menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills (Eriyanto, 2001), serta bentuk perlawanan James C. Scott (2000). Hasil penelitian menemukan bahwa film Penyalin Cahaya (2021) mengkonstruksikan adanya perlawanan perempuan penyintas kekerasan seksual sesuai dengan analisis yang dikemukakan Sara Mills. Subjek yakni Sur menunjukkan bahwa adanya tindakan perlawanan terbuka sebanyak 20 tindakan dan 4 tindakan perlawanan tertutup. Sedangkan posisi objek di dalam film ini tergambarkan sebagai aktor pendukung pergerakan subjek. Posisi objek dalam film Penyalin Cahaya adalah Mereka yang tidak dapat menampilkan dirinya sendiri, sehingga yang terlihat dalam film tersebut sebagai sosok yang tidak memihak pada penyintas, jahat dan kejam. Posisi penulis-penonton, sutradara mengarahkan penonton agar mendukung pihak penyintas (Sur), ia membuat alur cerita dimana seakan-akan penonton ikut merasakan sulitnya melakukan perlawanan. Sur dihadirkan sebagai karakter yang tangguh dan berani, sehingga penonton tidak dapat menghindari bahwa ia menempatkan dirinya sebagai Sur. Penonton diajak untuk berani memperjuangkan dan menyuarakan keadilan meski harus keluar dari zona nyaman yang penuh resiko dan tanpa harus terus berdiam dalam sistem yang korup. Kata Kunci : Kontruksi Realitas Media, Perlawanan Perempuan, Penyintas, Kekerasan Seksual, Film, Analisis Wacana Sara Mills.
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 26 Sep 2023 03:59 |
Last Modified: | 30 May 2024 02:44 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/7675 |
Actions (login required)
View Item |