EDI TRIONO, . (2023) “ IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN KEMBALI BERSEKOLAH (GKB) DI KABUPATEN BREBES”. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.
Text
SKRIPSI EDI TRIONO 1234 - Edi Fitron.docx Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 56 EDI TRIONO - Edi Fitron.docx Restricted to Repository staff only Download (764kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA EDI TRIONO - Edi Fitron.docx Download (16kB) |
Abstract
Program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) di Kabupaten Brebes dilatarbelakangi jumlah anak tidak sekolah yang banyak di Kabupaten Brebes sehingga mengakibatkan rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Brebes di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan kesulitan yang dialami oleh pemerintah untuk mengembalikan anak tidak sekolah supaya kembali bersekolah. Hal ini dikarenakan masyarakat Kabupaten Brebes mayoritas tergolong kurang mampu. Implementasi Program Gerakan Kembali Bersekolah di Kabupaten Brebes untuk mengurangi atau menekan angka tidak sekolah adalah kurang maksimal, karena dilihat dari proses pelaksanaannya yang masih jauh dari kata berhasil, utamanya karena faktor dukungan anggaran untuk mengimplementasikan program tersebut secara maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dari tingkat keberhasilan pelaksanaan program gerakan kembali bersekolah yang target keseluruhannya sebanyak 17.420 anak yang harus kembali bersekolah namun realisasi program tersebut masih jauh dari target. Jumlah anak tidak sekolah dan kembali bersekolah setiap tahunnya mengalami penurunan dari jumlah yang telah ditargetkan Pemerintah Kabupaten Brebes. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan Implementasi Program Gerakan Kembali Bersekolah di Kabupaten Brebes dan kendala apa saja pada Implementasi Program Gerakan Kembali Bersekolah serta untuk mendeskripsikan solusi apa saja yang dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) di Kabupaten berdasarkan pendekatan teori model implementasi program yakni model yang diungkapkan oleh David C. Korten. Model ini memakai pendekatan proses pembelajaran dan lebih dikenal dengan model kesesuaian implementasi program belum berjalan optimal. Berikut hasil penelitian berdasarkan aspek kajian dalam perspektif kesesuaian implementasi program: 1) Aktor yang terlibat, ditemukan bahwa peran aktor serta tugas pokok dan fungsi dari Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Tingkat Desa hingga Tingkat Kecamatan belum optimal. 2) Kejelasan tujuan, program GKB mempunyai tujuan yang jelas namun tujuan program belum dapat tercapai. 3) Perkembangan dan kerumitan program, kesulitan untuk membujuk anak tidak sekolah supaya kembali ke sekolah karena berbagai alasan seperti kekurangan ekonomi, kemampuan individu dan lingkungan pergaulan anak, keterbatasan sumber daya anggaran dari pemerintah kabupaten, serta komunikasi dan koordinasi antar aktor pelaksana belum berjalan efektif. 4) Faktor yang memengaruhi, kondisi ekonomi keluarga yang lemah menyebabkan kurangnya perhatian keluarga (orang tua) terhadap kebutuhan sekolah anak, kurangnya motivasi sekolah dari orang tua dan anak tidak sekolah, serta komunikasi dan koordinasi dengan kelompok sasaran program belum berjalan efektif. Kata kunci: Implementasi kebijakan, Program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) Kata Kunci : Implementasi Program Gerakan Kembali Bersekolah
Item Type: | Karya Ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 05 Oct 2023 01:30 |
Last Modified: | 29 May 2024 04:39 |
URI: | http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/7757 |
Actions (login required)
View Item |