“MEDIA SOSIAL TWITTER SEBAGAI SARANA KAMPANYE POLITIK CALON PRESIDEN MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN 2024”

FATHUR RAFLI FAUZI, . (2024) “MEDIA SOSIAL TWITTER SEBAGAI SARANA KAMPANYE POLITIK CALON PRESIDEN MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN 2024”. Skripsi thesis, Universitas Pancasakti Tegal.

[img] Text
cover-bab4 - Fathur Rafli Fauzi.docx

Download (1MB)
[img] Text
BAB V-VI - Fathur Rafli Fauzi.docx
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN - Fathur Rafli Fauzi.docx

Download (1MB)

Abstract

Fauzi, Fathur Rafli 2120600024. Pembimbing 1 Arif Zainudin, M.IP dan Pembimbing 2 H. Agus Setio Widodo, S.IP.,M.Si. Media Sosial Twitter Sebagai Sarana Kampanye Politik Calon Presiden Menjelang Pemilihan Presiden 2024. Pemilihan presiden di Indonesia merupakan salah satu aspek penting dalam demokrasi yang terus berkembang. Dalam era digital saat ini, media sosial, khususnya Twitter, telah menjadi alat yang signifikan dalam kampanye politik. Fenomena ini menarik perhatian karena kemampuan Twitter untuk menjangkau audiens yang luas dan interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan Twitter sebagai sarana kampanye politik oleh calon presiden menjelang Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data primer dikumpulkan melalui analisis konten tweet dari akun resmi calon presiden, serta wawancara mendalam dengan anggota tim kampanye dan pengguna aktif Twitter. Alat analisis seperti Tweet Harvest dan Scrout Social digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data secara sistematis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Twitter merupakan platform yang efektif untuk kampanye politik, dengan kemampuan menjangkau audiens yang luas dan interaktif. Anies Baswedan memiliki engagement tertinggi di Twitter dengan rata-rata 258,337 likes, 6,353 replies, dan 29,742 reposts per tweet, diikuti oleh Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sentimen tweet menunjukkan bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mendapatkan sentimen positif, sementara Prabowo Subianto cenderung mendapatkan sentimen negatif. Faktor pendukung efektivitas kampanye di Twitter meliputi popularitas platform dan kemampuan interaksi real-time, sedangkan faktor penghambat termasuk penyebaran disinformasi dan efek filter bubble. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial Twitter dapat meningkatkan keterlibatan politik dan mempengaruhi opini publik, namun memerlukan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan yang ada. Kata Kunci: Efektivitas, Kampanye, Sosial Media, Twitter, Calon Presiden

Item Type: Karya Ilmiah (Skripsi)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Admin Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 16 Oct 2024 04:18
Last Modified: 16 Oct 2024 04:18
URI: http://repository.upstegal.ac.id/id/eprint/9838

Actions (login required)

View Item View Item